Inflasi Eceran Mereda Jadi 4,06% Pada Januari di Tengah Penurunan Harga Sayuran
April 01, 2021 ・0 comments ・Label: Bisnis
Inflasi Konsumen, Januari 2021: Inflasi eceran pada Januari mereda menjadi 4.06 persen karena penurunan harga sayuran, menurut data pemerintah yang dirilis pada Jumat
Analysts dalam jajak pendapat Reuters telah memprediksi inflasi tahunan di 4.45 persen untuk bulan ini.
Retail inflasi mereda menjadi 4.06 persen pada Januari 2021, karena penurunan harga sayuran, menurut data pemerintah yang dirilis pada hari Jumat. Inflasi berdasarkan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 4.59 persen pada Desember 2020. Tingkat kenaikan harga dalam keranjang makanan adalah 1.89 persen pada Januari, secara signifikan turun dari 3,41 persen pada bulan Desember, mengungkapkan data yang dirilis oleh Kantor Statistik Nasional (NSO).Analis dalam jajak pendapat Reuters telah memprediksi inflasi tahunan di 4.45 persen untuk bulan ini.
Jumlah tersebut berada di dalam zona nyaman Reserve Bank of India sebesar 2 persen hingga 6 persen. Angka tersebut berada di atas zona target RBI selama delapan bulan dari April 2020 meskipun permintaan melambat karena pandemi Covid19.
Dalam Januari 2021, inflasi pangan menurun tajam secara berurutan menjadi 1.89 persen dibandingkan dengan 3.41 persen pada Desember 2020, menurut Kementerian Statistik dan Pelaksanaan Program (Kemenristek) pada Jumat.
Indeks Produksi Industri (PII), yang mengukur aktivitas industri, pada Desember 2020 tumbuh 1 persen dibandingkan dengan ekspansi 1,9 persen pada November 2020.
Baca juga:
https://pentingbangetdeh.blogspot.com/2021/04/badan-pengawas-bubarkan-kasus-antitrust.html
https://pentingbangetdeh.blogspot.com/2021/04/kepercayaan-konsumen-di-india-naik-ke.html
https://pentingbangetdeh.blogspot.com/2021/04/inflasi-eceran-naik-jadi-503-pada.html
Aditi Nayar, ekonom utama di ICRA, mengatakan, Dengan inflasi yang diperkirakan akan kembali naik pada FebruariMarch 2021, kami tidak berpikir bahwa cetakan softerthananticipated menciptakan ruang untuk pemotongan tarif yang akan segera terjadi. Kecuali pemotongan pajak tidak langsung pada bahan bakar menghasilkan pelunakan tajam dari lintasan inflasi, kami memperkirakan siklus ratecut telah berakhir.
Kami mengantisipasi perpanjangan jeda untuk suku bunga repo hingga 2021, dengan inflasi IHK diperkirakan ratarata 4,6 persen pada FY2022, melebihi titik tengah kisaran target MPC (Komite Kebijakan Moneter) sebesar 2 persen hingga 6 persen untuk tahun ketiga berturutturut.
.Jika kamu ingin mencari artikel menarik lainnya kalian bisa kunjungi lengkapgo
Posting Komentar
Jika kamu tidak bisa berkomentar, gunakan google chrome.